Mahasiswa Pasca Unisa Siap Laksanakan Abdimas

Oleh
Team Unisa
/
31 July 2021
News Image

UNISA, - Mahasiswa Pascasarjana Universitas Islam Al-Ihya Kuningan tengah bersiap-siap untuk melaksanakan program Pengabdian Masyarakat (Abdimas). Kegiatan tersebut direncakan berjalan selama satu bulan terhitung sejak tanggal 2 s.d. 31 Agustus 2021.

Pengabdian Masyarakat merupakan salah satu pilar Tri Dharma Perguruan Tinggi, disamping dharma pendidikan dan pengajaran serta dharma penelitian. Dalam dunia pendidikan, Mahasiswa sering dijuluki dengan agent of exchange / agen perubahan yang bisa mengubah lingkungan masyarakat disekitarnya menjadi lebih baik.

Selain itu, status Mahasiswa yang dipegang oleh seseorang tentunya berbeda dengan status pelajar SD, SMP, dan SMA, bedanya terdapat pada tanggung jawab yang lebih besar dalam kontribusi kepada masyarakat melalui ilmu dan kemampuan yang dimilikinya selama mengenyam pendidikan tinggi.

“Pengabdian masyarakat adalah suatu gerakan proses pemberdayaan diri untuk kepentingan masyarakat. Pengabdian masyarakat seharusnya bersifat kontinual dan jangka panjang karena dalam membangun sebuah masyarakat dibutuhkan proses yang panjang. Banyak aspek yang harus disentuh untuk menjadikan suatu masyarakat itu baik, karakternya, budayanya, sampai pola pikirnya juga harus kita sentuh untuk benar-benar menciptakan sebuah masyarakat yang beradab,” papar Kaprodi Magister PAI Unisa Kuningan, Dr. Iman Subasman, M.Si.

Lebih lanjut,dirinya menjelaskan bahwa dengan membentuk masyarakat yang maju maka secara tak langsung akan terbentuk pula sebuah peradaban yang maju karena sebuah peradaban berawal dari kumpulan masyarakat yang saling mempengaruhi dan melengkapi. Seandainya ada satu saja masyarakat yang baik maka kebaikannya akan menular pada masyarakat yang lain dan sampai akhirnya seluruh masyarakat akan baik juga dari sebuah komunitas kecil kemudian tumbuh menjadi komunitas yang besar hingga masyarakat yang besar.

“Mahasiswa saat ini adalah gambaran bangsa nya di masa depan. Oleh karena itu mahasiswa harus memiliki fungsi dan menjalakan peranannya; salah satunya yakni Agent Of Change. Jika ada sesuatu yang terjadi di lingkungan sekitar dan itu ternyata kurang tepat, maka mahasiswa diharapkan untuk sedikit demi sedikit menguubahnya sesuai kondisi yang ideal,” terangnya.

Menrutnya, Abdimas yang akan dilakukan oleh mahasiswa Pascasarjana Unisa Kuningan berupaya mencari tahu kondisi sebenarnya ditingkat grassroots.”Sudah tiga hari dengan hari ini, mahasiswa Pasca Unisa kita kasih treatment. Kita bikin skema agar insan akademis terjun langsung ke lapangan, mendengarkan curahan hati masyarakat di akar rumput. Ini tentu sangat penting, mengingat ilmu yang didapatkan secara teoritis akan lebih bermanfaat jika mampu diaplikasikan di lapangan,” jelasnya.

Terakhir, Dr. Iman menjelaskan bahwa metodologi yang diterapkan pada Abdimas tahun ini adalah Participatory Action Research (PAR). PAR adalah PAR adalah kegiatan riset yang dilaksanakan secara partisipatif di antara masyarakat warga dalam suatu komunitas atau lingkup sosial yang lebih luas untuk mendorong terjadinya aksi-aksi transformatif (perubahan kondisi hidup yang lebih baik).

“Kurt Lewin seorang psikolog Jerman-Amerika menyampaikan, you can't understand, until you try change its. Oleh karena itu, saya harap segudang ilmu yang dimiliki mahasiswa Pascasarjana Unisa Kuningan dapat ditransformasikan ke dalam wujud nyata bagi masyarakat Kabupaten Kuningan yang kian baik,” pungkas Dr. Iman.***(HUMAS)

Punya pertanyaan seputar UNISA?

Logo
UNIVERSITAS ISLAM AL-IHYA KUNINGAN
Copyright © 2024 UNISA. All rights reserved.
Home Profil Akademik PMB Berita Layanan