UNISA - KKN Universitas Islam Al-Ihya Kuningan Kelompok Enam menggelar Seminar Kesehatan. Giat tersebut diselenggarakan di Balai Desa Timbang Kecamatan Cigandamekar, Kuningan, Senin (30/8/2021).

Ketua KKN UNISA Kelompok Enam Maulana Budiansyah mengatakan, Indonesia saat ini menghadapi berbagai masalah kesehatan, terutama dalam bidang gizi terdapat masalah gizi ganda yang belum terselesaikan. Bahkan, menurutnya, masalah gizi tidak hanya meliputi kekurangan gizi, tetapi juga kelebihan gizi (obesitas). 

"Selain itu, masyarakat saat ini dinilai masih belum sepenuhnya memahami bahkan ada yang belum mengetahui apa itu gizi seimbang. Jika masyarakat dulu sangat mengenal istilah empat sehat lima sempurna, maka saat ini pengenalan gizi seimbang sebagai pengganti empat sehat lima sempurna harus lebih sering dilakukan," ujarnya, Selasa (31/8/2021).

Seminar yang mengangkat tema Peningkatan Kemandirian Keluarga Dalam Pencegahan Stunting Melalui Upaya 1000 Hari Pertama Kehidupan itu, diikuti oleh 30 orang, terdiri dari mahasiswa, kader posyandu, dan masyarakat umum. Adapun yang menjadi pemateri dalam giat tersebut, diisi oleh Alfiani Rizqi, S.ST,M.M.RS, Dosen FIKes Unisa Kuningan.

Agus Zamzam Nur, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) turut menambahkan. Menurutnya, stunting (kerdil) adalah kondisi dimana balita memiliki panjang atau tinggi badan yang kurang jika dibandingkan dengan umur. Kondisi ini diukur dengan panjang atau tinggi badan yang lebih dari minus dua standar deviasi median standar pertumbuhan anak dari WHO. 

Balita stunting di Indonesia, demikian lanjut Agus, termasuk gizi kronik yang disebabkan oleh banyak faktor seperti kondisi sosisal ekonomi, gizi ibu saat hamil, kesakitan pada bayi, dan kurangnya asupan gizi pada bayi.

"Maka giat pengenalan gizi seimbang yang dikemas pada Seminar Kesehatan ini sangat bagus untuk dilakukan atau disosialisasikan. Saya sangat mengapresiasi kegiatan mahasiswa seperti ini, semoga acara ini bisa mempermudah dan meringankan beban masyarakat dalam menghadapi stunting," harapnya.